Kalau kita lihat bacaan ini, berisi tentang pertentangan orang Yahudi terhadap Yesus. Kami membaca bacaan ini saat masa prapaskah. Karena memang sebenarnya, bacaan 1 minggu sebelum Paskah adalah bacaan mengenai pertentangan antara Yesus dan orang-orang Yahudi.
Dalam bacaan ini, orang Yahudi menyamakan Yesus dengan orang Samaria dan bahkan orang yang kerasukan setan. Mengapa Yesus disamakan dengan orang Samaria?(bdk. Yoh. 4:9) Karena Yesus banyak melakukan kebiasaan-kebiasaan orang Samaria. Misalnya: Yesus melakukan penyembuhan pada hari Sabat. Karena cara berpikir yesus tidak sama dengan cara berpikir orang Yahudi, maka mereka pun menyamakan Yesus dengan orang Samaria. Sedangkan Yesus dikatakan sebagai orang yang kerasukan setan karena Yesus sedang menyatakan kebenaran.
Menyatakan kebenaran, tapi mengapa malah dikatakan kerasukan setan? Pada zaman dahulu, bangsa Yahudi sedang dijajah oleh bangsa Romawi dan mereka membutuhkan 'mesias' atau penyelamat mereka untuk bisa membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Jadi, mesias menurut mereka adalah penyelamat yang bisa membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Namun, Mesias menurut Yesus adalah Juru Slamat atas dosa-dosa manusia.
Lantas apa hubungannya antara mesias dengan menyatakan kebenaran? Bangsa Yahudi tidak percaya kepada Yesus yang menyatakan diri sebagai mesias, yang membawa kebenaran karena menurut mereka, mesias tidak jelas dari mana asalnya (bdk. Yoh. 7:9).
Dalam bacaan ini, Tuhan tidak mencari hormat (bdk. Yoh. 8:50). Itu juga yang perlu kita terapkan pada diri kita. kita tidak perlu mencari hormat itu karena apabila hidup kita baik, maka kita akan mendapat hormat dari Allah Semesta.
Dalam bacaan Injil kali ini, orang Yahudi melihat bahwa Yesus sudah memutar balikkan fakta. oleh karena itu mereka mengatakan kalau Tuhan kerasukan setan. Dalam bacaan ini, sesungguhnya Yesus mau mengatakan bahwa sebenarnya orang Yahudi yang kerasukan setan karena mereka sudah membenci Allah. Dalam bacaan ini juga dikatakan bahwa iblis adalah bapa segala dusta. Sesungguhnya, saat kita berdusta, kita kerasukan setan. Maka dari itu ada dalam 10 perintah Allah: Jangan berdusta.
Dalam bacaan ini, diceritakan bahwa Yesus ingin memberitakan kebenaran, ingin memberitakan Allah. Namun orang Yahudi ingin menangkap bahkan membunuh Yesus karena harapan mereka terhadap Yesus yang mereka pikir bisa menyelamatkan mereka dari penjajahan Romawi tidak terpenuhi. Maksudnya, Yesus hendak memberitakan kebenaran, namun orang Yahudi salah menangkapnya.
Sesungguhnya, saat kita membaca Kitab Suci, bisa 2 makna yang kita dapatkan. Apakah itu sebuah pesan dari Tuhan, ataukah sebuah tamparan dari Tuhan? itu semua tergantung dari cara kita memaknainya.
Lalu, pada kayu salib terdapat tulisan "INRI". Tulisan ini memiliki arti "Inilah Raja Orang Yahudi" dalam Bahasa Indonesia. Namun, dalam bahasa Latin, tulisan ini merupakan singkatan dari "Iesu Nazarenus Rex Iudaeorum" yang berarti "Yesus orang Nazaret Raja Orang Yahudi".
Sekian pendalaman Alkitab pada hari Jumat, 22 Maret 2013 yang diambil dari Injil Yohanes 8: 49-58. Terima kasih. Tuhan memberkati.
Salam,
BIR Yakobus